Nasihat Baik Dari 'The Most Caring Girl'
Nasihat Baik Dari
'The Most Caring Girl'
Annyeong haseyooo all…
Semoga kalian yang baca postingan mbak Soang, selalu sehat-sehat yaaa, amen. Sudah di tanggal 27 nih, sebentar lagi menyambut Februari. Kok cepat sekali yak? Huhuhu. Setelah selesai event one day one post ini, apakah kita bisa saling sapa? Harus yaaa, hehehe.
Ngomong-ngomong, sudah lama saya hanya menghabiskan waktu di area rumah saya, dan bertemu dengan orang-orang yang sama kekeke. Tema one day one post kali ini, cukup menantang yaaa, pasalnya saya yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah ini, jarang mendengar nasihat. Setiap hari sudah berkhotbah ibunda jadi yaaa, saya cukup berpikir keras fufufu. Sejujurnya, daripada nasihat, saya lebih sering mendapatkan kata-kata bijak yang sangat bermakna di dalam buku-buku yang saya baca.
Beri saya waktu yaaa manteman, untuk berpikir sejenak kekeke. Nasihat? Nasihat yaaa hmmm, okey deh saya tuliskan salah satu nasihat terbaik yang pernah saya terima dari orang lain. Let’s goooo!
Ini terjadi semasa saya masih berkuliah, seperti yang saya ceritakan sudah-sudah. Saya terserang mental health pada semester 5 perkuliahan saya. Saya memutuskan keluar dari tempat tinggal saya dan mencari kost sendiri. Saya mengakhiri semua hubungan dengan siapapun saat itu. Hingga akhirnya, Tuhan mempertemukan saya dengan satu orang. Yups, dia adalah mbak psikologi yang baru saya kenal di kost baru. Awalnya kami sama-sama canggung dan membaur dengan teman-teman kamar lainnya.
Hari berganti minggu, hingga berganti bulan kami akhirnya akrab satu sama lain. Saya yang dari awal terlihat aktif dan ceria (dari sudut pandang si mbak psikologi), dirinya tidak tahu jika saya menyimpan luka di balik tingkah laku saya yang begitu ceria. Hingga akhirnya dirinya tahu cerita kelam saya. Sejak itu, dirinya lebih dekat dengan saya, namun saya berusaha untuk dekat dengan teman-teman yang lainnya. Meskipun begitu, tanpa saya paksa, mbak psikologi ini dengan terang-terangan dirinya berkata
“I’m very grateful to have a precious friend like you”.
Dirinya selalu mengatakan hal yang sama hingga kami berdua lulus di tahun yang berbeda.
Dari awal saya memang melihat aura mbak psikologi ini berbeda dan jujur. Satu orang asing yang bisa saya terima cukup lama di hidup saya, bahkan saya dengan berani mengakui bahwa dia adalah teman dan orang yang tulus kepada saya. Banyak sejujurnya nasihat dia ke saya, sampai saya lupa kekeke. Dia bukan tipe orang yang menggurui atau tahu segala rasa sakit seseorang hanya karena dia di jurusan psikologi. Dia tahu, karena dia belajar untuk memahami kondisi seseorang. Nasihat dia yang bikin saya tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca……
“Lakukan apa pun yang kamu sukai, jangan terlalu mendengarkan ucapan orang lain. Kamu itu berharga banget, aku gak melihat kekuranganmu menjadi sebuah beban. Justru, karena kamu lebih dulu mau memahami kekurangan yang aku miliki, aku jadi berterima kasih.”
damnnnn! Antara mau senyum sama terharu jadi bingung harus gimana kekeke.
Selama pertemanan kita berdua, saya dan dirinya tak pernah adu mulut, atau berteriak satu sama lain, atau membuat jengkel satu sama lain. Tidak pernah, pemikiran kami cukup sinkron dan obrolan kami begitu menyenangkan. Dia orang yang bisa membuat saya gembira saat bertemu kembali setelah lamanya tak berjumpa. Kami tipe yang saling memaafkan dan mengerti satu sama lain. Jadi, rasanya selalu minta maaf meskipun tidak sengaja menginjak sandal fufufu. Jujur, kami selalu tersenyum satu sama lain. Karena nasihat-nasihatnya yang terdengar damai dan menuntun, saya sedikit menjadi sosok yang tidak terlalu menyiksa diri saya sendiri. Saya jadi tersadarkan, bahwa diri saya sangat berharga dan saya harus menyelamatkannya.
Gimana-gimana cerita pendek saya hari ini? Jadi bernostalgia jaman ngampus kan fufufu. Apa pun itu, hal baik atau buruk, saya tetap bersyukur. Karena keduanya bisa membawa saya bertemu seseorang yang bisa berbicara lembut dan baik di masa mengerikan itu.
Jangan lupa akan bertemu kembali dengan saya besok hari, see youuu, annyeongggg!
Sincerely with love,
RB. Senandika
Beteman dengan orang baik, akan mendapakna nasehat yahg baik baik pula.
BalasHapusthat's true banget kak.. dan sebuah hadiah yang tak bisa ditukar dengan apa pun.
Hapus