My New Things To Do

My New Things To Do

Are you lost baby gorllll…rillaaa!


Hari cepet banget berganti yach, udah di tanggal 12 aja. Masih aroma tahun barunya gak? Kalau saya sih biasa aja ya, malah terkadang masih suka nulis 2023 (gagal mupon neng? Huhuhu lupa lupa). Udah tahun 2024 aja, duh bentar lagi nambah usia (gak mau tua syedih banget).

Ngomong-ngomong nih yaaa, karena di pertengahan tahun 2022 hingga awal 2023, kemarin menurut saya menjadi tahun yang berat, naik turun tanjakan belokan kelokan tajem semua, sedih, senang, duka, gila karena harus merasakan sweet drama skripshit fufufu! Hingga akhir tahun 2022, keajaiban yang entah dari goweran saya tiap harinya ada aja mrembes saat sembahyang.

Di tahun-tahun itu, bikin saya jadi banyak bersyukur dan tersadarkan. Banyak yang bisa saya dapatkan dan pelajari. Dua tahun lalu dan awal tahun ini banyak yang bisa jadi pembelajaran bagi saya khususnya. Mungkin, kalau ditanya hal-hal apa yang saya ingin pelajari di tahun 2024 ini, sangat-sangat banyak. Tapi, mungkin saya gak akan menjabarkan semua hal itu.

 

Baiklah, tanpa berpikir lama lagi, cekidottt!!!

 

1. Menulis

Hal yang menjadi susah-susah gampang menurut saya yaaa menulis. Menurut saya nihhh, again MENURUT SAYA, menulis gak asal curet-coret dengan kata-kata  aja, tapi menulis juga harus menyinkronkan hati dan otak alias perasaan dan pikiran. Jujur, dari TK suka banget baca, apalagi jaman dulu ada tuh mie gemez terus dapat hadiah macam mini comic yang bentuknya seperti akordeon gitu. Sering baca dan keterusan jadi suka baca.

Tiap sore pinjem sepeda ontel sepupu buat pergi ke perpustakaan gang di wilayah tempat tinggal, 3-5 hari waktu pengembalian dan selalu minjem buku-buku. Dulu seneng banget baca folk tales gitu, dongeng-dongeng kerajaan nusantara, seperti: Ken Arok Ken Dedes, Timun Mas, Bawang Merah Bawang Putih, dan yang lainnya. Karena hal itu, saya mulai berani menulis meskipun lingkup masih di SD. Ikut bikin cerpen ala kadarnya anak-anak SD yang mungkin kalau saya baca sekarang buanyak kurangnya. Tapi, di jamannya, tulisan itu sudah jadi kebanggaan wali kelas sih pfttt.

Sampai usia saya 23 tahun, saya masih menulis. Saya terus menulis baik novel, cerpen, maupun puisi klasik dan romanticsm poetry. Terkadang saya juga minder dan ada rasa untuk menyerah gak lagi nulis karena melihat penulis-penulis yang udah keren dengan alur ceritanya. Kadang saya kecil hati mampus dan sedih kok cerita saya gak ada yang baca. Tapi, kadang diri saya yang lain suka menampar keresahan itu. Alhasil, yaaa saya terus maju seperti jenderal perang, meskipun kadang ada bumbu-bumbu mogok dan kecil hati, saya tetap ingin menjadi penulis dan ingin merasakan menangis bangga saat buku saya mejeng di toko buku.

 

2. Belajar Saham, Bisnis, Investasi

Di postingan saya yang ini, saya sudah mengatakan jika saya ingin menjadi seorang pembisnis. Jujur saja, membayangkan menjadi seorang pembisnis dengan freedom of money, freedom of time dan segala ke-freedom-annya membuat saya harus bekerja keras dan belajar dengan keras jika ingin mendapatkan hal itu. Saya tahu, semua pembisnis tidak dilahirkan menjadi seseorang yang kaya, kecuali memang old money ya udah beda cerita fufufu.

Pasti ada jatuh bangun dan tekad di ujungnya. Usia saya masih sangat muda dan masih sangat bisa belajar tentang dunia bisnis sebelum terlambat. Tahun ini, banyak manifestasi yang saya gaungkan, saya tuliskan, berharap semua akan nyata dengan pikiran positif dan tentunya action. Sejujurnya, karena jiwa saya yang nano-nano ( kadang ceria banyak mendungnya, kadang friendly tapi susah didekati, kadang easy going tapi nyatanya mitos kekeke), saya jadi mikir jiwa saya lebih oke di bisnis, saya tidak tahu jika saya menjadi seorang dokter saat itu, yaaa mungkin akan lebih bisa terbuka dan memahami kehidupan lebih cepat.

Dan sudah pasti jodohnya lingkup dokter (kata mama sih gitu>  berarti kalau saya pembisnis, maka kemungkinan jodoh saya juga seorang pembisnis uwww niceee! Kekeke).

 

3. Menggambar

Jaman TK pun saya sudah senang berkesenian. Keluarga saya penuh dengan peseni sesuai bidang dan hobinya. Mama dan bude dari dulu menari, kakek selalu ikut pementasan baik musik untuk perwayangan atau tarian, sedangkan saya, yaaa saya suka menulis serta menggambar. Gambaran bocah TK saat itu lumayan sihhh, padahal saya bukan anak yang super pintar. 

Sekarang, saya ingin menggambar lagi. Saya tahu kelemahan saya adalah menggambar berpola. Daripada melukis, menggambar lebih sulit. Saya lebih bisa melukis dengan cat dan bergaya abstrak. Namun, kecintaan saya dengan mas-mas manis macam gula di Webtoon, membuat saya iri karena tidak bisa menggambar dan melahirkan pria-pria tampan dengan tangan ini (*Hiks).  karenanya, saya ingin belajar menggambar pola dasar, terus… terus, sampai saya bisa melahirkan pria tampan 2D dengan tangan saya huhuhu. Motto saya “Jika saya tidak bisa menemukan pria tampan nan baik, maka saya akan melahirkan pria baik itu dengan kedua tangan saya.” ixixixi

 

4. Belajar berkendara & Menyetir

Tahun ini saya sudah berani mengendarai kendaraan motor roda dua. Saya keluar dari zona nyaman saya yang selalu di antar ke mana-mana oleh ayah, mama ataupun pegawai ayah. Terkadang saya merasa menjadi beban mereka dan terus menyusahkan. Saya juga sering melihat pegawai ayah sedikit ogah-ogahan karena mungkin mereka lelah dan saya meminta tolong. Alhasil, saya menantang diri sendiri untuk berani membawa diri saya yang kalau naik motor masih suka ke tengah-tengah kekeke dan tentunya suka gemetaran kalau udah di salip sama mobil travel atau tronton besar.

Sejujurnya, di Yogya juga pernah belajar pakai motor mbah buat beli sayur. Mulai dari drama motornya mogok tapi ternyata standarnya belum saya naikkan, hampir kecemplung sawah, sampai nge-gas mau nabrak bank sampah se sampah, segerobak sampahnya huhuhu untung gak ada kang sampah, bisa kasian. Dan selain tahun ini ingin bisa mengendarai motor dengan baik, saya juga ingin menyetir. Betul, saya ingin menjadi girlboss jiwa raga luar dalam. Bisa ngajak mama dan adik-adik kalau ayah lagi sibuk, bisa sewaktu-waktu ngantar orang-orang rumah saat sakit, bisa gantian sama ayah kalau lelah nyetir jauh, bisa ngantar mama ke pasar dan gak capek-capek nyusun belanjaan di sepeda motor dan yang terpenting adalah, ingin memakai mobil hitam saya hadiah orang tua huhuhu sedih, meskipun bukan saya yang bayar pajak dan pakai, tapi mereka memberikan itu untuk saya.

Agak gimana ya, jadi dulu sering dapat omongan dari teman-teman karena saya sayang banget gak bisa pakai mobil padahal sudah ada. Tertantang banget jiwa ini, tapi saya juga gak bisa berleha-leha pakai mobil itu, karena itu bukan uang saya. Jadi, saya juga ingin punya mobil satu saja. Mobil yang mirip penculik hahahah (iya yang mobil mafia hitam di cerita-cerita fiksi gitu biasanya lambang baling-baling fufufu.

  

5. Meng-handle Toko & Menghapal Alat Permesinan

Setelah lulus kuliah dan menyabet gelar sarjana santuy ea ea ea, saya terjun kedua dunia sekaliguas, dunia bisnis dan dunia permesinan (apa sih itu mbak?). yups, mama saya meng-handle alat mobil kalau bahasa populernya spare part. Saya yang biasanya berjalan-jalan di perpustakaan atau Gramedia, menonton di bioskop dan menuliskan ceritanya, atau sekedar membaca banyak buku dan membuat puisi romantic. Sekarang, saya harus belajar menghapal dan meng-handle alat-alat mesin sebanyak itu dan serinci itu.

Mau nangis? Iya. Mau moondoor? Kadang sih. Soalnya ingat, bahwa toko ini akan saya warisi pfttt, jadi sebisa mungkin saya juga belajar memahami apa yang mobil-mobil alami alias menjadi penyakit mobil. Saya masih suka search dan bertanya dengan orang tua saya, untuk beberapa inti mesin yang begitu kecil. Tapi, saya menyadari, saya sudah bisa mengetahui aroma mobil rusak akibat kampas kopling hahaha.

 

6. Boxing

Saya suka work out (di rumah kekek kalau di tempat gym banyak cowok agak menjauhi banyak kaum adam sih). jadi, saya memutuskan untuk work out di rumah. Biasanya saya yoga, angkat beban. Namun, tahun ini, saya ingin menambah olahraga saya dengan melakukan boxing. Saya menyukai tubuh yang bugar dan sehat, ditambah saya lebih suka tubuh saya berisi daripada mengikuti berat badan gadis-gadis cantik yang cukup membuat miris timbangan.

(*Anak tunggal yang merangkak menjadi anak tertua alias anak sulung>SAYA!)

Saya ingin memiliki lengan dan kaki untuk tumpuan yang kuat. Karena saya harus membantu meng-handle toko, kebetulan adik laki-laki saya masih masa pertumbuhan, jadi saya yang harus mengangkat barang-barang itu. (gak ada pegawainya mbak?) sementara belum dan mama juga belum mau mengalihkan semuanya pada orang lain jika anak-anaknya bisa *iya sih. Alhasil saya membutuhkan fisik yang sehat. Karenanya boxing pilihan tepat untuk membuat stamina tubuh saya lebih baik.

 

7. Membuat Pastry

Pecinta olahan gandum pasti selalu menyukai dunia pastri.dari roti hingga cake bakal saya  jabanin. Cita-cita saya ingin selalu makan cake berbeda varian tiap harinya. Kalau mau beli terus, tekor duit hahaha. Satu-satunya cara ya dengan belajar dan membuat adonan pastri sendiri. Saya suka dan saya ingin bisa membuat pastri (psssttt, biar mas gula gak jajan cake atau pas b’day bisa makan di rumah lebih sehat hohoho).

 

8. Berkebun

Kalau ini, adalah cita-cita saya dan mama. Ingin memiliki kebun yang gak terlalu besar untuk ditanami berbagai sayuran. Kata mama itu hiburan dirinya, saya jadi ingin belajar tentang berkebun, bibit-bibit tanaman, dan cara mencangkul. Jadi, di saat lelah sore bekerja, bisa bersantai atau sekedar memetik dan menyirami kebun sendiri sembari meminum the hangat. Hidup damai seperti tanpa utang bank buahahah (hati kecil mama berkata*).

 

9. Editing

Akhir-akhir ini, saya juga ingin belajar editing, saya tahu dampak luar biasa dari seseorang yang jago mengedit. Saya selalu ingin bisa banyak hal, jadi saya tidak terlalu menyulitkan orang lain dan saya juga bisa membantu orang lain. Jujur, menjadi orang yang banyak gak bisanya itu rasanya seperti hmmm, saya tahu rasanya. Rasa bersalah kepada orang lain dan masih banyak lagi. Karena itu, saya ingin bisa editing dan mengajarkan hal itu dengan sabar kepada orang-orang yang belum lihai. Saya tahu rasanya diposisi itu dan menjadi beban.

 

10. Belajar Mengenali Diri

Saya masih perlu belajar mengenali diri saya. Apa yang saya inginkan, apa yang tidak. Tahun ini, saya bersyukur karena Tuhan mengirimkan beberapa orang baik dan tulus kepada saya. Mereka dengan baiknya memberikan saya saran, solusi, pelajaran tanpa membuat saya terlihat bodoh. Jujur, itu membuat saya tersentuh. Mereka juga menyadarkan saya bahwa saya harus lebih percaya diri, terus berjuang dan tentunya jangan terlalu baik dengan semua orang, karena orang-orang di luar sana gak semuanya bisa sebaik apa yang kita harapkan.

 

One day one post kali ini agak panjang yaaa, mohon dimaafkan fufufu. Sekian dari saya terima mas gula. Ciiii yuuuuu!

 

 

 

 

Sincerely with love,

 

RB. Senandika 

Komentar

  1. belajar mengenal diri yg udah lama gak dikenal ya, kakk

    BalasHapus
  2. Belajar editing kek mana itu kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. edit foto, video yaaa begitulah

      Hapus
  3. Aah aku juga pengen banget boxing biar ba menghempaskan esmosi 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. beuhhh bukan lagi sih kak. TERBAIK ninju samsak haha

      Hapus
  4. Sebagai pecinta pastry jadi pengen belajar juga nih Kakkkk tentang dunia per pastry-an

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mari kita belajar bersama

      Hapus
  5. menitik beratkan ke belajar boxing, hayuk, kak, aku malah pinginbelajar muaythai lho, belum terlaksana sampai sekarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. muaythai juga okey sih.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Little Facts About ME!

Mengenal Empat Karakter Tokoh Yang Sering Tersorot Dalam Novel 'Early Season For ME' by R.Bea Senandika

5 Producer Kpop Yang Mendapatkan Perfect All Kill