Happily Ever After
Happily Ever After
Menyambut pagi dengan hujan ringan (tulisan ramalan cuaca di Laptop, tapi sekarang langit biru). Akhir-akhir ini, cukup lelah sekali karena harus bolak-balik rumah sakit. Bukan saya yang sakit, tapi kakek saya. Saya harus ganti sip untuk menjaga kakek dengan mas sepupu, ya kadang berdua.
Jujur aja, jagain orang sakit jadi malah ikutan sakit huhuhu, gak bisa cuci mata (hahaha kasih tau mas gula) dan malah pikiran stuck gak bisa garap ini itu, sempat bete dan jengkel sihhh, tapi yaudahlah. Btw, hari yang cerah ini (meskipun hati saya gak cerah), temanya ikutan cerah ya, tapi saya jadi bingung harus nulis apa.
Saya kalau ditanya bahagia? Saya jadi bingung. Bahagia itu gimana? Bahagia itu gembira? Atau bahagia itu sebatas kita mendapatkan sesuatu yang kita suka? Atau senyum dan ketawa saja sudah bisa disebut bahagia?
Saya sudah lama gak memperhatikan kata ini dihidup saya, saya hanya terus hidup dengan baik (*Tapi kurang paham bahagia yang sesungguhnya fufufu). Anaknya flat, biasa-biasa aja, bahagia banget enggak, sedih nlongso banget juga enggak. Semua imbang.
One day one post kali ini saya harus mikir cukup lama sejujurnya fufufu, tapi gwenchanna, saya tulis aja, ogheyyyy!
1. Berkumpul Bersama Keluarga
Hidup dan satu rumah dengan orang-orang satu darah bikin saya jadi hidup tenang (meskipun gak tenang-tenang banget hahaha). semasa nge-kost dulu, saya sering sakit, tapi saya tahu mereka bukan orang-orang satu darah dengan saya, jadi saya sangat sungkan untuk menjatuhkan kelemahan saya. Tapi sekarang, karena ada orang-orang rumah, saya bisa terang-terangan jika sedang terserang sakit (*meskipun musti kena teguran dari mama gegara minum es).
Saya sering terserang panik attact dan mimpi buruk, jadi di kost dulu saya gak bisa leluasa lari ke kamar teman, udah gitu kamar mereka dikunci, biasanya saya cuma bisa duduk di sofa atau balik ke kamar sampai mata ngantuk lagi. Kalau di rumah, bisa leluasa ikut tidur saudara atau ngegeser ayah untuk pindah tidur sama adik laki-laki saya. Mungkin itu bahagia saya akhir-akhir tahun lalu dan sekarang.
2. Bisa Tidur Tanpa Diganggu
Saya punya tipe mata yang suka ngantukan (sleepy eyes), jadi dikit-dikit tidur (sleeping ugly duckling). mau tidur awal atau tidur larut malam tetap saja ngantuk dan gampang tidur. Karena hal itu, saya selalu suka tidur dan paling gak suka ada yang ganggu. Rasanya mau marah (tapi udah marah sih kekeke cuman nahan gak ngelempar bantal aja).
Saya gak suka kamar saya dibuka sembarangan, kecuali orang-orang rumah. Itu pun mereka tahu dan gak pernah ngebangunin saya. Mereka tahu, jika saya tidur pulas dan lama, itu berarti saya sedang lelah. Untungnya saudara-saudara saya tidak pernah mengusik saya (tapi malah orang lain yang ngusik huh!). Bahagianya cuman bisa tidur nyenyak tanpa diganggu.
3. Makan dengan Tenang
Ini juga bisa disebut bahagia versi saya, makan dengan tenang tanpa ada yang ngerecokin ataupun ngata-ngatain. “Ihhh kamu makannya banyak banget sih”, “itu perut apa karung goni.”, atau sengaja nyenggol bahu saya saat lagi mau nyuap. Duh, rasanya mau saya ajak tarung di ring tinju.
Karena saya memang suka makan, jadi saya ingin memiliki kualitas jam makan yang baik dan tenang tanpa ada huru hara cuap-cuap gak jelas yang menghampiri. Kalau makan tenang dengan makanan yang enakkan, jadinya di tubuh lebih sehat dan bahagia, bukan isinya asupan dosa.
4. Netflix & Disney+ Lancar
Sebagai yang suka nonton banyak film, dua aplikasi ini benar-benar bikin senang di waktu penat saya. Sederhana ya bahagianya liat kedua aplikasi ini lancar gak kesendat saat nonton udah gembira sorak sorak, apalagi kalau sudah gak ada pembayaran fufufu bahagia kali.
5. Dipertemukan dengan Orang-Orang Baik Hati
Dari dulu, saya selalu menjadi orang yang gak banyak omong (kecuali disapa atau diajak ngobrol duluan). semakin tambah umur, saya jadi banyak mendapatkan perasaan dan emosi yang mejikuhibiniu (kebanyakan gak enaknya kekeke). Rasanya saat itu saya sedang bekerja keras untuk berjalan di antara badai salju ditambah badai angin. Rasanya sakit sih kalau kena bongkahan es, tapi hanya diam dan terus diam.
Sampai waktunya saya meledak, saya melempar semua bongkahan es yang tertancap lama pada diri saya, berani untuk bilang “gak”, dan terus memberontak (ohhh, mungkin karena itu saya yang sekarang sering dipandang rebel jaman kuliah fufufu). Pertengahan semester kuliah saya, saya tetap jadi orang yang gak dekat dengan siapa-siapa, dan juga bukan orang yang bisa basa-basi. Sampai suatu ketika, beberapa orang mendekati saya lebih dulu, cukup baik dan ramah untuk saya. Jadi, dilihat saya sejujurnya bukan orang yang ceria kekeke, ini semua adalah hadiah dari orang-orang baik yang telah memperlakukan saya dengan baik dan tulus tanpa membuat saya menjadi buruk.
Akhir-akhir ini juga saya dipertemukan dengan orang-orang yang baik, entah love lang mereka apa, yang jelas saya jadi suka senyum sendiri karena begitu baiknya. Saya bahagia bisa diberikan orang-orang baik dan tulus mau berteman dengan saya. Rasanya seperti menemukan cahaya hangat mentari di langit musim dingin.
Akhhh, sudah dibilang saya gak suka keliatan jadi orang yang bener kekeke (tapi tulisannya kek orang bener, mbak)! see you all.
Sincerely with love,
RB. Senandika
Ketemu org baik itu rezeki banget ya
BalasHapusBANGETTTT
HapusHai Kak, semangaaat ya jaga kakek. Semoga ada mas gula juga di rs, ups. Dr td siang aku tggu2 updateanny lho kak, secara selalu fresh. Flat ga seflat sepatu flat kan ya kak, yg penting kiyowo aj. Selamat beristirahat ya
BalasHapusMakacih kak, Wuehehe mas gula gak ada nih untungnya. kalau ada takut demen ke RS fufufu. Yaampun, maafin ya udah ditungguin, lelah di RS makanya telat post, luv banget sama kakaknya yg nungguin saya. Hahaha se-flat itulah pokoknya.
HapusSemoga kakeknya lekas sembuh kak
BalasHapusAmeennn, terima kasih. kakek sudah di rumah kok sudah sehat xixixi
HapusMakan tanpa ada 'judge' dari orang lain nikmat yang tiada dua yaa Kakkk hihi
BalasHapusBETULLLLL BANGET
Hapusbertemu orang baik itu rejeki. kang agus, ayo pulang
BalasHapusseperti sebuah anugrah pokoknya. Jangan diajak balik mas gula saya!
Hapus