BERSYUKUR, till the end!
BERSYUKUR, till the end!
Cik cik cik cik cik cik doraaaa…
Cik cik cik cik cik cik doraaaa…
Dora… dora… doraaa… the explorer!!
Udah satu minggu di bulan Januari, gak kerasa yaa.. saya gini-gini aja lagi.
(hmmm! Tetap barbarly nan slayyyyy).
Perasaan, waktu cepat sekali berlalu. Kata mama saya kalau hidup kita terasa cepat itu berarti kehidupan kita setiap harinya berjalan bahagia. (Mang eaaaa?) berarti yang ngerasa harinya nge-stuck dan senin mulu, hidupnya gak bahagia? (whoops). Yaa, apa pun itu yang penting hidup aja dulu. Bisa ngebedain napas menggunakan paru-paru dan napas menggunakan perut.
Dah yaaa! Balik ke tema nih “BERSYUKUR”. Kelihatannya saya orang yang sangat bersyukur yaaa.. nyatanya pernah kok jadi umat yang gak bersyukur saat itu. Entah apa yang ada di pusaran otak saya. Tapi saat itu saya merasa gak pernah cukup dan gak bersyukur. (Tuhan, maafkan hamba-Mu ini). Tapi, setelah banyaknya kena tamparan semesta, di pontang-pantingkan hukum alam… akhirnya kembali ke jalan yang lurus. (Udah babak belur luar dalam, baru sadar. Manusia…manusia!)
Katanya sudah menemukan jalan yang lurus. Tapi, ditanya hal yang membuat bersyukur masih mikir.. HAHAHA SAYA INI! *plakkkkkk slapped my soul. Banyak kok banyakkkk banget yang bisa saya syukuri (jangan di tambah N udah beda arti kalimatnya ntar). Udah kali openingnya.
Langsung saja Dora the explorerrrrr........
1. Parents, especially my Mom
Yang pertama dong tentu orang tua saya yang telah melahirkan saya dengan susah payah. Bund, ai lov yu banget karena anak anda yang tingkahnya gak tau juga mirip siapa bisa lahir, tumbuh dan berkembang seperti pohon beringin. Maaf karena gak sengaja membuat perut mama terlukis pisau operasi (Dok, tanggung jawab!) Dari kecil sampai sekarang udah ditanyain “Pacarnya mana mbak?” (Diam! Kekasih saya si mas gula sedang di barak militer alias wamil sekarang. Jan genit-genit ya), saya tetap bakal jadi anak yang disayang (Buahahah biasanya anak pertama punya posisi tersendiri daripada anak yang lain).
Ngehabisin waktu banyak sama mama bikin saya jadi sosok yang seperti lady warrior (Aseqqq! Kata dosen pronoun saya jaman dulu sih gitu). Saya bersyukur di antara kita tidak ada sekat. Bahkan setiap menitnya selalu cerita apa pun itu. Doski ini sosoknya banyak banget selain jadi orang tua, juga jadi sahabat juga. Bahkan mama juga belajar mengakui kesalahannya sebagai orang tua. Ditambah dirinya gak pernah malu untuk bilang maaf dan makasih ke anak-anaknya.
(Ahhhhh kemana harus saya pamerkan mama saya ini fufufu).
Supportif juga dan gak pernah memaksakan apa-apa. Beliau juga memberikan seluruh kepercayaannya pada anak-anaknya (kalau gini ceritanya, saya juga gak mau ngelanggar kepercayaannya takut di coret di KK). Sangat bersyukur sampai sekarang meskipun sering ngomel dan misuh-misuh, mama tetap sehat dan rajin bekerja (**Bunddd, kami menyukai aroma dompetmu kekeke). Kalau ditanya seberapa cintanya saya pada mama, duh keknya satu semesta lebih sih pokoknya infinity buat mama.
Mama berjasa banget sih buat saya, bahkan semua bocah laki-laki ingusan yang mematahkan hati saya sampai yang berpacaran dengan teman saya sudah saya ceritakan semua. (Maaf ya, nama kalian telah di blacklist secara permanen. Gak ada jalur ordal!)
Se-bersyukur itu saya memiliki emak modelan Srikandi versinya kalau marah ya bawa gantungan baju kekekeke (Asian parenting abiezzzz) meskipun begitu, hal itu tidak membuat kami sebagai anak-anaknya membenci mama. Justru karena love language-nya physical attact membuat kami semakin tertantang untung membuat emosi (lohhh!) kekekek. Bercyandaaaa.
2. My life
Tentu saya akan bersyukur dengan hidup saya yang mejikuhibiniu like tiramissu. Saking berwarnanya jadi hitam semua haha! Anyway, di usia belasan saya, saya lebih banyak tidak bersyukur tentang apa pun. Tapi sekarang, saya sangat bersyukur bahkan setiap saya bangun tidur di pagi hari saya sudah bersyukur kepada Tuhan masih mengizinkan saya menatap orang-orang di rumah saya. (Berisik banget tiap pagi seperti hutan rimba).
Banyaknya penyakit hati yang telah tertanam di dasar sanubari saya, membuat saya belajar untuk menyembuhkan diri sendiri. Tak jarang jika dewi fortuna berpihak pada saya, saya bisa mengenal orang-orang yang tulus dan menerima kekurangan serta kelebihan saya. Saya bersyukur karena tidak membutuhkan effort yang besar saat sakit, sementara orang-orang di luar sana dengan susah payah melawan sakitnya harus pergi ke dokter/rumah sakit. Saya bersyukur beberapa orang tidak mengkhianati saya. Saya bersyukur karena terlahir di keluarga ini dengan banyaknya hiruk pikuk manusia-manusia rumah tiap pagi. (OH MY GOD!)
Bahkan hanya makan dengan enak, makan makanan yang saya sukai, bernapas dengan lancar tanpa hidung tersumbat, tidur tanpa diganggu itu sudah membuat saya bersyukur.
3. Me, myself
Selain itu, yang terpenting saya bersyukur karena menjadi diri saya sejauh ini. Saya bersyukur terlahir pada tubuh ini. Tubuh yang selalu setia bersama saya mulai saya mengenal langit bumi, hingga kelak menutup mata. Saya bersyukur begitu kuatnya kedua kaki saya setiap detiknya bekerja membantu saya untuk berjalan. Betapa bersyukurnya saya bisa melihat dengan kedua mata saya. Memandang kebusukan para manusia fufufu, siapa aja yang suka berbicara buruk di belakang saya. Kekeke. Saya bersyukur memiliki kedua telinga yang tak lelah saya ajak menikmati playlist spotify saya yang isinya hiphop, rap.
Saya bersyukur memiliki kedua tangan yang begitu tahu fungsinya (terkhusus untuk para jahanam people, tangan ini bekerja sangat baik membalaskan sakit orang-orang yang terlukai oleh tingkah durjana jahanam people). Saya bersyukur segala yang diberikan oleh Tuhan pada saya berfungsi dengan baik. Bibir saya menjaga lisan dan tutur katanya (Kadang pftttt!). Saya bersyukur masih diberikan rambut yang menutupi kulit kerangka kepala saya. Saya bersyukur bisa menjadi sosok yang kuat (Srikandi? atau Wonder Woman?) bahkan lebih dari yang dulu (Yaaa dulu cuman jadi bawang bombay).
Sayonara!!!...
Sincerely with Love,
RB. Senandika
Baru buka, liat Dora mukanya pake Suga jadi ngakak 🤣
BalasHapushahaha lucu kan mas gula.
HapusSelalu ingat kakak ini karena min sugaaaaa
BalasHapusdiinget karena Suga udah sebuah prestasi saya hahaha.
Hapusbener bener yah bacain tulisan kakak, berasa lagi baca dan dengerin langsung materi standup comedy. hahahha ngakak parah
BalasHapusHAHAHA
HapusMenghibur bener baca tulisan kakak
BalasHapushahaha makasih makasihhh
HapusKakak, cocok jd pelawak.. #peace# Aku ketawa aja kl baca tulisan kakak. Lucu..
BalasHapuspftttt! siapa tau beneran jadi pelawak fufufu
HapusMin yoonji
BalasHapusMin Yoonji the explorerrr
HapusDoraaaa. Apa sudah jadi kepada mu dora ? 😂😂😂
BalasHapushahaha, Dora upgrade.
HapusKang agus, ayo pulang. Cucian masih banyak lho, eh..
BalasHapuslohh, mas agus kerja sampingan? aku aja deh yang gantiin. kesian!
HapusPlease Kakkkk, your article always amazed me with 'meme' dan ketikan yang santai tapi tetap bjir hihi
BalasHapusThanks a bunch, dearrrr udah nangkring di mari fufufu.
Hapus