Aries Girl's Version of Mental Health
Aries girl's version of mental health
Hai hai hai! It’s me Be (panggilan teman-teman kampus jaman dulu). Hmmm, ternyata bikin opening sesusah ini yak pfttt! Udah di tanggal sembilan aja besok udah tanggal sepuluh terus sebelas, dua belas… (malah ngitung). Mulai dari kisah jaman kuliah saya kali yak. Langsung mikir, dulu teman-teman kampus yang satu jurusan sama saya kira-kira nge-gambarin karakter saya gimana ya? Terkadang suka penasaran dan pengen tau aja.
Kalau kata orang-orang yang beda jurusan (mas-mas teknik yang cuman tau saya sak klebetan katanya saya misterius dan katanya… gak tau lagi sisa ceritanya) Heung? Aura saya bikin merinding kali yak.(Tapi, mas-masnya suka senyum Be tiap lu lewat). Aigoo! (stay cool b*tch, calm down, take a breath fyuhhh. Chillin! Sebelum salting brutal)>> itulah gambaran asli saya semasa kuliah di luar dari kata “cheerful person”.
(*kata temen-teman saya, gambaran saya di mata mas-mas beda jurusan)
Nyatanya saya justru menyembunyikan jiwa Aries crazy girl saya (Cegil kalau bahasanya sekarang).
(*Gambaran saya di mata teman-teman satu jurusan)
Saya gak banyak omong dan jarang tersenyum, terkecuali dengan teman-teman yang saya kenal. Kebanyakan teman-teman saya selalu funny people sih, makanya saya yang memilih menjadi snowman-nya saja.
Ngomong-ngomong tentang karakter, sifat, dll biasanya sih banyak yang menyembunyikan jati diri mereka yang sebenarnya, yang aslinya ceria dimodif jadi snowman, yang snowman sedikit mencair. Hal ini juga biasanya terjadi karena beberapa faktor, dan pasti kesehatan mental juga sangat berperan aktif pada tiap sisi individu. Kenapa mereka memilih melindungi sisi asli diri mereka, dan masih banyak alasan yang lainnya. Termasuk kesehatan mental yang pernah saya alami.
Lagi-lagi tips, saya gak punya tips jitu (mau nangis kalau ditanyain tips huhuhu). Apa ya tips nya??? yasudah deh, saya tuliskan.
1. Meditasi
Saya sering beryoga sejujurnya, karena hal ini juga saya jadi kebiasaan untuk tidak memikirkan banyak masalah. Di otak saya, masalah itu selalu ada kategori dan tingkatannya. Jadi, saya yang bisa mengatur mana masalah yang tidak perlu saya pikirkan terlalu. Saya kebetulan tidak memiliki dampak yang signifikan dari trauma yang saya alami. Atau mungkin saya yang menyimpannya di amygdala. Apa pun itu, alasan saya hanya satu, saya tidak mau terus berlarut dalam sakit batin yang mengejar saya. Saya juga tidak ingin menyusahkan orang tua saya termasuk mama saya.
Terkadang, tiap kali saya merasa terserang panic attack, atau masa kecil saya yang mengerikan kembali meraih tangan saya. Saya dengan cepat membuyarkan perasaan itu dengan mengatur pernapasan saya dan mencoba meditasi. Saya juga tukang koleksi lilin aroma terapi fufufu. Bisa ter-handle dengan baik. That’s okey!
2. Baca Buku
Pelariannya ke buku hihihi, karena itu saya ingin memiliki perpustakaan pribadi di rumah. Dari dulu suka baca buku, tapi setelah lulus SMA hingga lulus kuliah, disitulah mental saya terpontang panting. (Emang pernah ya cheerful person cem kamu kena mental ilness?) Ya pernah dong kekeke, cuman bedanya saya lebih memilih untuk tidak menampakkan hal itu. Taunya ya tetap crazy girl with freedom life. Saya jadi banyak baca buku, di saat saya yang kesulitan menangis. Tapi, terkadang ada saat saya bisa nangis juga itu seringnya pas tidur. Nangisnya dalam tidur bukan mimpi, kalau pas melek sulit banget dicari tangisnya fufufu. Sering banget kebangun karena dada sakit banget ehhh gak taunya sayanya sudah dalam keadaan mata basah. (Buahahah).
Buku-buku yang saya baca benar-benar membawa saya jauh untuk lebih sehat baik, hati dan pikiran. Saya lebih mudah meletakkan hati saya untuk banyak hal setelah banyaknya mendapatkan pandangan luar biasa di dalam buku-buku. Saya juga semakin bersyukur dan melihat mental saya sebagai hadiah terindah untuk saya bisa sembuh dan merangkul innerchild saya. Saya cukup bisa menyinkronkan hati dan pikiran saya, tidak terlalu berisik seperti tahun-tahun semasa muda saya.
3. Memahami, Perduli, Menerima serta Mencintai kesalahan Diri Sekecil Apa pun
Yups, tips ini mungkin banyak yang masih sulit. Saya pun begitu di awal, tapi sekarang itu semua sudah mengalir tanpa harus saya paksa. Efek membaca banyak buku dan menemui pandangan sisi kehidupan yang lain, membuat saya lebih bisa menikmati kehidupan saya di usia 23 saya. Saya sudah tidak mengalami sakit kepala, meskipun mata saya masih suka ngantuk (bawaan lahir gak sih itu bun namanya kalau sleepy eyes).
Menurut saya, kesehatan mental yang penting berada pada zona terkecil diri seseorang. Kita tidak tahu seberapa sakitnya dan seberapa besar gumpalan yang menyumbat kita. Kita harus belajar untuk menggali dan mencari akarnya. saat menemukan gumpalan itu, berilah senyum setulus mungkin, pahami kesalahan yang pernah terjadi atau yang pernah dilakukan, tidak apa-apa untuk mengakui hal itu. Itu juga sebuah proses perjalanan hidup diri kita dan itu tidak bisa dibuang. Terima dengan perlahan, dan hal itu akan perlahan memberikan sinarnya sendiri tanpa diminta.
4. Life Goes On with The Funniest Crazy Soul
YOHOOOOOOOOOOOOO! Setelah di point atas keliatannya kek orang bener aja saya, akhirnya point terakhir balik pada setelan awalnya syasyasya! Ahhh, capek jadi orang yang bener (Ehhh?) terlalu bener diri saya susah didekati, yang modelan begini aja juga masih aja ada yang gak berani deketin. Padahal saya gak gigit loh, takut rabies apa yak astagfirullah uglyduckling kek saya gak bisa gigit, nyosor lah minimal cem soang trus ngejar hahaha.
Diri saya yang sekarang di luar dari kata sehat (gak sehat maksudnya?) maksudnya hahaha saking sehatnya jadi kelebihan. Life goes on with the funniest crazy soul gang gang!!!
Saya mendapatkan diri saya yang sekarang juga karena diri saya yang dulu, ditambah bumbu-bumbu traumatic dari banyaknya aspek, tapi kebanyakannya tentang kepercayaan dan hubungan sih (*tireddd). Jangan merasa iri dengan peningkatan saya, karena saya juga harus terjun payung dulu buat menemukan jiwa damai seperti Buddish pada diri ini. Kalau ditanya memang traumanya apa aja? Banyak bangettt kalau dihitung pakai sempoa yaaa masih bisa sih xixixi.
Mulai dari jaman kecil saya yang banyaknya ada pengkhianatan, ketidakjujuran hingga jaman remaja saya hubungan pertemanan, cinta pertama saya pftttt (korban diputusin tanpa tau sebab dengan alasan klasik ‘aku mau fokus belajar’ halah. Tapi nilainya tetep gitu aja). Itu juga jadi trauma sampai sekarang sih ixixix saya jadi membuat benteng tempur setinggi langit untuk para lelaki dan memilih untuk menjadikan single adalah tren yang selalu cool!
"Terkadang harus menjadi gila untuk tetap waras."
Ogheyyy, sudah cukup untuk one day one post tema kali ini. Jaga kesehatan selalu, temukan seseorang yang bisa dipercaya untuk bercerita. Saya tahu rasanya tidak memiliki tempat untuk bercerita. Maka dari itu, cari! Kalau gak nemu juga yaaa jadilah seseorang yang bisa dipercaya untuk mendengarkan curahan hati orang-orang. (kalau udah gitu jan jadi cepu *plakkkk!)
Sincerely with love,
RB. Senandika
setelan pabrik memang yg paling bener ya, kakkk hehe
BalasHapusHhaha iyak
Hapusterkadang harus menjadi gila untuk tetap waras. Setuju buanget!!!!
BalasHapusExactly.
Hapuskadang sampai lupa sama sifat asli sendiri
BalasHapushahaha
HapusSaya jadi terhibur membaca artikelnya kak. hehe. Life always goes on with funny and crazy characters, let's enjoy every little moment.
BalasHapusLife goes on.. life goes on
HapusIya punya temen yg ga nge judge saat berbagi cerita itu bagai pny harta karun
BalasHapusIya, soalnya langka.
HapusLove ur self juga penting
BalasHapusSangat penting
HapusHahahaha saya suka banget lihat gambar2 nya mendeskripsikan tulisannya, seru sih baca tulisanmu kak
BalasHapushahaha makasih makasihhh senang juga baca komen kak Salsa.
HapusAku jujur bukan orang yang ahli tentang menjaga kesehatan mental Kak R.Bea, but sorry oot auto kkamjagi lihat 1st picture di artikel ini
BalasHapushahaha, waeyo waeyo?
Hapus"capek jadi orang yang bener" ini aku banget belakangan ini hahahaha.
BalasHapussaya selalu ixixixi
HapusKadang pingin ada waktu untuk diri sendiri dikala tiba-tiba banyak hal datang dan membuat stress dan shock
BalasHapusiya me time emang dibutuhkan.
Hapus