Little Facts About ME!

 Little Facts About ME!

 

Entah kenapa setiap ditanya tentang fakta mengenai diri sendiri tuh rasanya nano-nano banget! Padahal pertanyaannya sederhana, tapi kasih jawabannya cukup membuat berpikir keras…

Memulai awalan tahun baru 2024 dengan tema blogger “5 fakta mengenai dirimu”. Sedikit sih, tapi lagi-lagi menguras otak dan tenaga hahaha! Karena cukup kebingungan harus menulis apa saja, saya akhirnya memutuskan untuk berselancar di beberapa postingan blogger teman-teman.

 

Saya baca beberapa postingan sembari memahami isinya dan akhirnya saya mendapatkan cahaya penerangan untuk memulai menuliskan fakta mengenai diri saya xixixi.

Ini bukan narcissistic, tapi ini adalah fakta yang betul-betul ada pada diri saya bahkan teman-teman saya telah mengakui fakta itu.

Saya bukan satu-satunya manusia yang hidup di bumi ini, karena pasti fakta-fakta mengenai diri sendiri ini banyak yang sama dengan saya, alangkah baiknya bisa sebentar untuk menepi kemari… jrengggggg!!

 

1. A Good Listener


Fakta satu ini sering banget bikin saya denial. Jujurly, awalnya gak pernah kepikiran bakal nge-label-in diri jadi ‘a good listener’ karena saya pikir yahhh itu cuman kebetulan aja mood saya baik.

Tapi, setelah banyaknya saya mendengar cerita-cerita orang-orang yang menganggap saya begitu bisa dipercaya, disitulah saya mulai merasakan getaran yang berbeda.

Mungkin fakta bahwa saya salah satu pendengar yang baik tidak hanya isapan jempol saja. Namun, semua fakta ini telah saya temui selalu. Teman-teman yang dengan mudahnya bercerita mulai dari A hingga Z dan menaruh kepercayaan yang luar biasa pada saya adalah sebuah anugerah yang saya harus jaga dan hormati.

 

Dan, beberapa tahun yang lalu semenjak saya memutuskan untuk menyembuhkan diri saya, mengenali diri saya, belajar untuk mencintai diri saya lebih baik dari siapa pun, serta banyak membaca buku-buku, akhirnya saya banyak mendapatkan pelajaran yang menurut saya hal itu di luar pandangan saya sebelumnya.

 

Jujur saja, menjadi seseorang yang dipercaya dan menjadi seorang pendengar baik  adalah sesuatu yang membuat saya bisa kembali hidup dan bisa melihat kehidupan yang lain dengan pandangan yang begitu sederhana. Dan itu… sangat luar biasa.

Begitulah singkatnya saya menemukan fakta pada diri saya sebagai a good listener. Honestly, agak gak pede yah bilang begini fufufu takut dipandang terlalu narsis, tapi fakta ini sudah terverifikasi kebenarannya. Well, saya berusaha mengatakan fakta yang saya rasakan dan dapatkan.

 

2. Cuek Tapi Peduli


Fakta kedua yang cukup membuat sebagian orang yang mengenal saya sebatas nama saja akan saling melemparkan pandangan mereka. Saya yakin, beberapa teman tidak berpikir saya terlihat cuek bahkan beberapa yang lain mengatakan saya terlihat seperti happy virus. Yang artinya saya di luar dari kata cuek. WOW!!

 

Namun, faktanya saya termasuk tipikal orang yang cuek dalam banyak hal. Saking cueknya terkadang label ‘tidak peduli’ langsung tersemat pada diri saya fufufu mak jlebbb sihhh….. Agak syedih sih tapi ya ada benarnya juga;)

Untuk beberapa orang, saya terlihat sangat cuek dan sulit didekati. Saya tak tertarik dengan hal-hal baru dan asing. Saya juga tidak pernah memperdulikan omongan buruk orang-orang ataupun beberapa gosip buruk tentang orang lain. Saya tidak peduli dengan kehidupan orang lain selain kehidupan saya.

 

Tetapi…. hal yang saya temui baru-baru ini cukup membuat saya me-notice hal itu. Seseorang pernah mengatakan pada saya bahwa saya terlihat cuek namun di lubuk hati yang paling dalam, saya adalah seseorang yang begitu peduli yang pernah dirinya temui. (Awwww so sweetttt ;()

Mendengar fakta yang berbanding terbalik dari apa yang selalu saya dengar dan saya rasakan, ucapan seseorang itu kembali membuyarkan sisi cuek saya. Hati saya jadi tersentuh dan merasakan kehangatan yang tulus. *cryin mode anggunly.

 

Mungkin fakta yang belum bisa saya akui adalah sejujurnya saya begitu peduli dengan orang-orang. Hanya saja, saya terlalu malu dan gengsi untuk mengakui kebenarannya dan masih berlindung di balik kata ‘cuek’ yang sudah melekat.

 

3. Boyfriend-able Aura


Percaya atau tidak, label ini cukup banyak saya temui. Sayangnya, ucapan ini selalu terlontar pada bibir teman-teman perempuan saya. Sedih banget mengetahui fakta nyata itu mengingat saya adalah seorang gadis seperti mereka;)!!!

 

….…….I’M A GIRL!……… (harus diingat dengan baik yahhh lol)

 

Teman-teman perempuan terdekat saya memiliki sisi pandangan tersendiri  mereka saat saya tak sengaja menolong mereka dalam kondisi yang akan membuat mereka dalam masalah/mood mereka akan rusak, atau hanya sekedar menutupi ujung tajam meja saat mereka merunduk ke bawah untuk mengambil sesuatu yang terjatuh.

Tetapi, terlepas dari label aneh itu, saya begitu memperhatikan apa pun yang teman-teman perempuan saya lakukan, apakah mereka dalam keadaan baik atau tidak, bahkan hanya sekedar membantu mereka menata perhiasan mereka membuat saya terlihat seperti seorang pacar panutan mereka. Girls! I’m not your boyfriend.

 

Sebenarnya itu adalah hal yang baik dalam hubungan pertemanan. Saling melindungi dan caring adalah hal yang wajar bagi saya.

 

Jujur, di muka bumi ini masih ada panggilan yang cocok untuk gadis seperti saya, meskipun ada ungkapan girlfriend-able, yang bisa saya terima. Namun, teman-teman saya lebih memilih menyematkan boyfriend-able pada saya. (*gak adil banget hiks)

Itu membuat saya sedih sekaligus tersanjung. Sedih yang saya rasakan adalah ketika kami hanya makan malam bersama, mungkin beberapa orang akan memiliki pandangan lain terhadap kami dan saya tak ingin merusak citra teman saya. Ditambah, anak laki-laki akan kesulitan mendekati saya karena label itu.

Jujur saja saya tersanjung saat mendengar fakta itu, para gadis yang notaben-nya adalah teman-teman baik saya memiliki pandangan yang baik jika saya terlahir sebagai seorang pria yang bisa memperlakukan gadis-gadis begitu sopan dengan attitude yang baik.   (saya garis bawahi supaya gak salah paham ;). 

Itu berarti, aura saya begitu tinggi daripada pacar-pacar mereka yang tak bisa memperlakukan mereka dengan baik (pfttttttt), memberikan hal-hal sederhana yang sejujurnya para gadis sangat memperhatikan hal kecil yang membuat mereka selalu tersipu malu. LOL.

Jadi, saran saya untuk para mas-mas pacar agar tidak tersaingi oleh teman pacar anda apalagi saingannya seorang gadis;), alangkah baiknya lebih memperhatikan hal kecil yang pacar kalian lakukan. Gak semua hal yang indah itu melulu dari hal-hal besar, kok. Bahkan hal kecil yang terlupakan bisa saja menjadi hal terpenting seorang gadis.

 

Karenanya, tolong jadilah boyfriend-able agar para gadis yang memiliki jiwa boyfriend tidak disalah artikan.

 

4. Takut Mati


Kali ini fakta yang saya yakini kebenarannya adalah ini. Yups, saya takut mati. Entah apa yang mendasari pikiran ini, saya selalu takut akan bayang-bayang kematian. Sejauh saya berpikir serta merelaksasikan pikiran serta hati saya, saya akan tetap takut menemui kematian. 

Saya tahu, kematian tidak akan pernah salah dan keliru. Saya tahu semua orang akan berjodoh dengan kematian kapan dan di mana pun. Tapi, saya merasa saya belum siap untuk meninggalkan orang tua saya bahkan masalah dunia saya belum terselesaikan dengan benar.

Saat saya sakit, saya akan selalu mengalami paranoid parah di jam-jam tertentu dan itu membuat saya kesulitan untuk tidur. Karenanya, saat saya sakit, saya akan tidur bersama mama. Saya bahkan akan menyingkirkan gengsi saya dan akan meminta seseorang yang saya kenal untuk hanya sebatas menemani saya saat sakit.

 

Jujur ini cukup lucu bagi saya dan saya gak habis pikir. (LOL)

Saya pernah ditanya kenapa takut tidur sendiri saat sakit, pertama saya takut mati, kedua jika saat saya sakit dan saya menutup mata saya, setidaknya saya tahu ada seseorang yang bisa melihat saya mati, saya tidak sendirian.

Saya pernah baca quotes bahwa kita terlahir sendirian dan mati sendirian. Itu benar. Bertemu duniawi saat pertama kali dilahirkan adalah sebuah hal yang begitu menggembirakan. Tetapi, bertemu dengan kematian untuk pertama kalinya adalah hal yang menakutkan.

Kenapa bisa begitu??? mungkin saja, saat terlahir ke dunia, banyak orang yang menunggu kehadiran kita dengan suka cita. Tetapi, saat meninggal hanya ada duka cita dan setelah itu kita ditinggalkan sendirian di bawah tanah.

 

Membayangkan saja membuat saya bergidik!!!!!!!!

 

Akhir-akhir ini saya banyak membaca cerita-cerita pasien tentang alasan mereka hidup di dunia ini. Mereka yang dalam keadaan sekarat tersenyum begitu tenang seakan-akan sangat siap menemui kematian dengan senyuman. 

Saat mereka ditanya mengapa begitu gembira menyambut kematian, mereka dengan damai berkata bahwa dirinya tidak takut dengan kematian, karena sepanjang hidup mereka telah menemukan makna kehidupan serta urusan mereka terselesaikan dengan baik. Mendengar hal itu membuat saya memandang kematian cukup membaik.

Kematian bukan sesuatu hal yang harus kita takuti, sejujurnya. Jika kita telah menemukan makna kehidupan, maka kematian itu adalah akhir yang indah dari penutupan buku kehidupan kita di dunia.

 

Meskipun begitu, saya tetap takut akan mati. Kekeke! Pasti ada yang sama dengan saya. Jujur saja itu hal yang wajar.

 

5. Penggila musik


Fakta terakhir tapi tidak benar-benar yang terakhir tentang diri saya. Saya penggila musik yang sangat akut. Setiap hari saat saya berkegiatan di depan laptop saya, saya akan selalu mengenakan earphones ataupun headphones.

 

Rasanya jika tidak mendengarkan musik untuk beberapa saat, saya akan merasa sepi dan tak memiliki banyak inspirasi. Musik-musik membuat saya mendapatkan banyak ide-ide saat menyelesaikan naskah-naskah saya, atau hanya sekedar menutupi pendengaran saya dari bisingnya duniawi.

Dampak musik bagi saya sangat luar biasa selain memberikan banyak ide-ide, musik-musik yang saya dengarkan selalu bisa membuat suasana hati saya dengan cepat membaik. Saya mudah terserang mood swing dan bisa dengan cepat membaik.

 

Karena musik banyak menolong saya, saya perlahan belajar tentang beberapa musik dan belajar untuk bermain gitar. Terbayang betapa keren dan genius-nya jika seorang gadis bisa memainkan beberapa alat musik. (**mimpi jaman sekolah huhuhu.)

 

Saking cintanya dengan musik, saya meminta kepada orang tua saya untuk dibuatkan sebuah ruangan kecil khusus untuk meletakkan beberapa alat musik yang keluarga saya miliki. Kebetulan orang tua saya begitu menyukai menyanyi. Jadi, memiliki ruang khusus untuk ber-karaoke riang adalah pilihan yang tepat selain menghemat pengeluaran untuk tidak terus menerus pergi ke tempat karaoke. (Rajin menabung, hemat pangkal kaya**.)

 

 

Sepertinya edisi fakta mengenai diri sendiri sudah cukup. Kira-kira gimana nih sudah ada gambaran tentang saya seperti apa melihat dari 5 fakta singkat tentang saya yang nano-nano syekali, xixixi.  

See you!

 

 

 

 

Sincerely with love,

 

 

RB. Senandika

Komentar

  1. Gak gampang jadi good listener dan boyfriend-able itu sih, kak. But proud of you, mereka nyaman sama kakak.

    BalasHapus
  2. Jadi good listener ga gampang ya kak, tapi ada kesenangan sendiri bisa bantu temen keluarin unek"nya. Tapi jadinya diri sendiri yang ga bisa ungkapin unek" sendiri. Gitu sih yang sering aku temuin

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini relate sih kak. kebanyakan memang begitu sih.

      Hapus
  3. menjadi good listener itu a gift kalo kata aku sih, btw kakaknya juga capek-capek ga badannya abis di curhatin temen-temen ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak sih kak xixixi. lebih capek mereka yg cerita dan ngalamin sih sepertinya.

      Hapus
  4. masyaAllah kak..
    jadi good listener itu ga mudah loh, kadang disaat capek dengan urusan pribadi tapi masih ahrus mendengar curhatan orang lain..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahhh betul syekali. Masih denial sih kak ini saya emang good listener atau emang yaa kebetulan aja saat mood baik. hehe

      Hapus
  5. Good listener itu langka kak, jd pasti temen2 kk senang punya temn spt kk

    BalasHapus
    Balasan
    1. berharap seperti itu sihhhh. tapi ya balik lagi kak, gak semua orang memandang kita terus baik huhuhu.

      Hapus
  6. Good Listener sih menarik. Bisa memahami tanpa harus mengungkapkan kata. Menarik juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, Terima kasih. Cukup banyak menarik perhatian orang2 yg membutuhkan wadah untuk keluh kesah yang harus didengarkan dengan baik.

      Hapus
  7. Hi kak, iya setuju deh, nano-nano banget ceritaiin tentang diri sendiri. Pasti sangat bisa diandalkan deh jadi dapat julukan boyfriend-able ya kak. Salam kenal ya, nice to read your writings.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi gak juga kok kak, cuman sepertinya udah jadi hal biasa caring ke temen2. Aww thanks ya kak.

      Hapus
  8. Hai Kak.. kita sama-sama suka musik, tapi sayang bangt aku blm bisa memainkan alat musik hehehe Salam Kenal Kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga kak. Saya juga kok masih belajar dari alat musik yang palinggg kecil dan sederhana hehe. hwaiting untuk kita.

      Hapus
  9. karena aku seorang T dari INTP, jadi i am very good listener too.. tapi bad at giving advice hahaha kebanyakan pasti ngomongnya aku tidak bisa empati sama mereka karena terlalu logis. Jadi mending diem sih dan dengerin mereka that's why i am superb listener

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya INTJ hehehe beda di J dan P saja ya kak. Good Listener, niceuuuu!

      Hapus
  10. Kak ada ga si saat kamu lagi dengerin musik (lagu yang ada liriknya) tapi sambil mengerjakan sesuatu either tugas atau pekerjaan, mudah ke distract dan jadi malah fokus dengerin lagu? Aku soalnya begitu suka mendengarkan musik tapi kalau lagu suka imutin liriknya jadi gabisa fokus kerjain tugas, btw salam kenal Kakk

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh jelasss kekeke. biasanya beberapa detik sih ke-distract entah itu komat kamit ngikutin liriknya, atau dance2 kecil penghilang penat. setelah itu auto mode muka angry birds lagi sih.

      Hapus
  11. postingan ini penuh dengan bintang yang bersinar. selalu dikejutkan dengan hal-hal kecil yang membuatku tertawa. Semangattttt <3 mbakkk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. woahhh bintang bersinar gak tuh hehehe makacihhh semangatnya kak. semangat 45!!

      Hapus
  12. Pengen juga punya ruangan yang bisa untuk karaoke deh jadinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. lebih menghemat pengeluaran sih jadinya kekeke plus gak perlu keluar rumah hahaha.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Aplikasi Yang Membuat Saya Tidak Pernah Berpaling Hati

My Sweet Letters to My Special People